Renungan Minggu 31 Agustus 2016, GMIBM

Saudara- saudara jemaat yang diberkati oleh Tuhan…
Pasti kita semua ingin menjadi seperti kristus …!!! siapa yang tidak mau seperti kristus,
Karena Kita semua Tahu betapa Hebatnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Tetapi seringkali banyak orang  Kristen ingin menjadi seperti kristus hanya dalam hal-hal yang menyenangkan saja atau cocok dengan pandangannya sendiri..  tetapi hal-hal yang berbeda dengan kemauan kita sangat sulit untuk kita melakukannya. Bahkan kalau perlu abaikan, atau anggap tidak ada.
Nah saudara-saudara jemaat.
Apa yang paling sulit kita lakukan dalam mengikuti Yesus ??......coba selidiki dalam hati kita dan jawab dalam hati kita.
Yang paling sulit kita lakukan adalah merendahkan diri.
Saudara-saudara jemaat yang di berkati Tuhan.
Manusia yang dalam hidupnya berorientasi atau lebih pada mendapatkan kekuasaan , sebagai alat untuk menekan, meninggikan diri ( merasa tidak sepadan dengan orang lain ) , memerintah bahkan menindas orang lain apalagi kalau itu bawahannya.
Sama halnya dengan Para murid Yesus yang telah berkali kali mendengar maksud kedatangannya yakni datang untuk melayani dengan dirinya bagi keselamatan manusia dan dunia ini, belum juga mengerti sepenuhnya segala hal yang di katakan Yesus, guru mereka. Murid Yesus masih mengharapkan untuk mendapatkan kekuasaan dari kemesiasan Yesus dan berebut perhatian untuk menjadi yang lebih utama…
Oleh karena itu saat Yesus hendak makan perjamuan malam dengan murid-muridnya, tidak ada seorangpun diantara murid yang mau mengerjakan tugas seorang hamba yang harus melayani tamu dengan membasuh kaki para tamu, ( jadi dahulu  di kalangan Yahudi itu ada tradisi jika menjadi tuan rumah harus membasuh kaki tamu ),
Nah,,murid murid yesus, tidak ada yang mau merendahkan diri, sekalipun itu terhadap Yesus yang adalah Tuhan dan guru mereka.
Para murid mempertahankan gengsi dan harga diri pribadi, mereka mengacuhkan kasih kepada Tuhan dan sesame, mereka mengacuhkan keutuhan persekutuan antara Guru dan murid-murid.
Namun bapak ibu saudara-saudara, Tuhan Yesus mengetahui keadaan ini,tetapi bukannya Tuhan Yesus lebih dulu menegur atau mengencam sikap para murid namun sebaliknya Tuhan Yesus mengasihi mereka dengan sama.
Kasih yang menjadi landasan Tuhan Yesus merendahkan diri dengan menanggalkan kemulian seorang Guru,  Sang Tuhan dan mengerjakan Tugas seorang Hamba menempatkan para murid sebagai Tuan yang harus di hormati, sebagai tamu dalam perjamuan,,. Yesus mau menunjukan kasih yang sama kepada semua muridnya termasuk yudas yang menghianatinya, mendapatkan pembasuan kaki dari Tuhan. Sungguh kasih yang mengampuni, yang mengutuhkan dan menyatuhkan.
Baru sesudah Semuanya selesai, Tuhan Yesus menyampaikan Maksudnya bahwa semuanya adalah teguran melalui teladan menjadi hamba, juga teguran dengan perkataan, BAhwa para murid adalah HambaNya yang harus mengerjakan tugas tuan yang memperkerjakan mereka Yakni Yesus kristus Yang telah memili dan menetapkan mereka.
Persekutuan Jemaat Yang di kasihi Tuhan.
Walaupun gereja adalah persekutuan orang orang kudus tetapi kadang kala masih di dapati di kalangan gereja, orang orang yang berorientasi pada kekuasaan padahal itu jabatan pelayanan yang di dampaknya sering menyebabkan ketidak utuhan dalam sebuah persekutuan.
Perenungan ini hendak mengantar kita pada perintah sang guru, Tuhan, dan jurus selamat dunia yaitu KITA HARUS BERUBAH.
1. Status kita sebagai gereja atau anak Allah janganlah menjadikan kita sombong, tinggi hati, dan memegakan diri, Gunakanlah status kita untuk menjadi berkat melalui kasih dan perhatian kita kepada sesame tanpa memandang muka.
2. Gunakanlah Kekuasaan/ Kewenangan yang di dapat baik dalam pekerjaan kita baik sebagai penjabat di pemerintahan, di perusahan bahkan dalam pelayanan bukan sebagai alat untuk menindas, memerintah dengan tidak adil melainkan alat yang mengutuhkan dan menyatuhkan.
Gunakanlah Kekuasaan yang ada sebagai alat untuk menyatakan kasih kita kepada Tuhan, kepada sesame dan kepada ciptaan lainnya.
3. Janganlah Kita Berbanta-bantahan untuk sesuatu yang tidak berguna, baik untuk memperjuangkan atau membenarkan kepentingan pribadi, maupu kepentingan kelompok sebab itu akan menjadi akar perpecahan di dalam persekutuan.
4. Pelayanan kita kepada dunia ini, haruslah tidak pandang muka.
Persekutuan Jemaat yang di berkati Tuhan
Pembasuhan kaki para murid oleh Tuhan Yesus menjadi teladan yang benar dan ajaib tentang bagaimana mengasihi dengan benar kepada Tuhan dan sesame yakni tidak hanya dengan Kata tetapi juga dengan perbuatan.
Siapapun kita, kita sebagai hamba tidak akan melebihi Tuhan kita. Terpujilah kristus. AMIN




Komentar

Postingan Populer